Rabu, 10 Februari 2016

Sejarah Bangsa Akkadia

     Halo selamat malam semua, kali ini saya akan menjelaskan bangsa Akkadia. Kalian pasti tahukan bahwa kekaisaran pertama di dunia adalah kekaisaran Akkad. Nah, saya akan menjelaskannya secara detail dan mudah dimengerti. Selamat membaca :D.


Gambar 1:1 = Reruntuhan kota Asage
     Akkadia. Akkadia terletak di tepi barat sungai Efrat. Akkadia beribukota di kota Agade, dan merupakan kekaisaran pertama di dunia. Kekaisaran Akkad sering disamakan dengan bangsa Sumeria yang kita kenal sebagai Sumer-Akkad, karena semua orang asli Akkad penutur bahasa Semit dan bahasa Sumer di bawah satu kekuasaan.

     Perekonomian. Ekonomi dari kekaisaran Akkad bersumber pada sektor pertanian. Terdapat 2 pusat utama pertanian di Akkadia yaitu; daerah selatan yang menggunakan sistem irigasi, dan daerah utara tepatnya di daerah Upper yang menggunakan sistem pertanian hujan musiman.


Gambar 1:2 = Tulisan Paku
     Bahasa dan Kebudayaan. Kekaisaran Akkad mengambil dan meniru semua kebudayaan dari bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk Sumeria yang ditaklukan. Pada milenium ke-3 SM berkembang simbiosis kebudayaan yang dekat antara bangsa Sumer dan bangsa Akkad yang Semit, yang meliputi penyebaran bilingualisme. Bahasa Akkad secara perlahan menggantikan bahasa Sumer sebagai bahasa lisan utama pada peralihan milenium ke-3 dan ke-2 SM.

     Kepercayaan. Bangsa Akkadia juga merupakan penganut Politheisme (menyembah banyak dewa). Agama yang dianut bangsa Akkadia sama dengan agama yang dianut dengan bangsa Sumeria. Dikarenakan adanya integrasi antar penduduk Akkadia dengan Sumeria.


Gambar 1:3 = Raja Sargon yang Agung
     Raja. Kekaisaran Akkad mencapai puncak kejayaannya antara abad ke-24 dan ke-22 SM, menyusul penaklukan-penaklukan oleh pendirinya, Sargon dari Akkad (2334–2279 SM). Di bawah Sargon dan para penerusnya, bahasa Akkad secara singkat menaklukan wilayah diantara sungai Tigris dan Efrat sekitar 2300 SM. Lalu, orang Akkad menuturkan bahasa Semit ke daerah taklukannya.


Gambar 1:4 = Relief dewa bulan Nanna
     Legenda. Menurut kisah Sumer, adalah anak seorang lelaki miskin, mungkin hasil hubungan antara tukang kebun, dengan seorang pendeta tinggi wanita Akkad. Ibunya membuangnya dengan menaruhnya dalam sebuah keranjang gelagah dan menghanyutkannya ke sungai. Sargon pun akhirnya diselamatkan, kemudian dibesarkan di istana raja.
     Setelah dewasa, Sargon mendirikan sebuah kota baru yang disebut Akkad, dan menjadi rajanya. Ia kemudian menaklukan satu per satu wilayah di sekitarnya. Pada akhirnya, ia berhasil mendirikan kekaisaran pertama di dunia, yaitu Kekaisaran Akkad. Sargon juga membawa gagasan baru bahwa raja harus diteruskan oleh putranya.
     Ia juga membantu menyatukan kekiasarannya dengan menjadikan putrinya, Enheduanna, sebagai pendeta tinggi seumur hidup untuk dewa bulan Nanna di Ur, serta pendeta tinggi dewa langit An di Uruk. Ia menulis dua himne panjang, yang isinya menyatakan bahwa kekaisaran Sargon memang sudah ditakdirkan untuk bersatu. Ia adalah penulis pertama di dunia yang namanya kita ketahui.
     Anak-anak Sargon menggantikan dia menjadi raja Akkad setelah ia meninggal. Akan tetapi mereka dibunuh, sehingga cucu Sargon, Naram-Sin naik tahta. Ia berkuasa lama, yakni 56 tahun, dan berhasil menguasai seluruh Asia Barat Daya. Kekaisaran Akkad terbentang dari Lebanon hingga pesisir Laut Tengah, ke utara hingga Turki dan ke selatan hingga Teluk Persia.

     Akhir dari Kekaisaran. Naram-Sin digantikan oleh putranya Shar-kali-Sharri, namun Shar-kali-Sharri gagal mempertahankan Kekaisaran Akkad, dan sekitar 2100 SM kekaisaran ini secara perlahan-lahan terpecah menjadi banyak kerajaan dan kota kecil, seperti pada masa Sumer.



Terimakasih telah membaca blog saya ^-^
Semoga bermanfaat bagi kita semua ^-^
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata maupun pengetikan :)

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Akkadia
https://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Kekaisaran/Akkad
https://irwanprestianto.wordpress.com/tag/akkadia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar