Sabtu, 06 Februari 2016

Sejarah Bangsa Sumeria

     Selamat sore semua, berjumpa lagi dengan saya. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sejarah bangsa Sumeria. Kalian pasti tahukan bangsa Sumeria adalah penemu tulisan, kali ini saya akan menjelaskannya dengan lebih rinci. Selamat membaca :)


Gambar 1:1 = Letak Geografis Bangsa Sumeria
     Sumeria. Di sebelah selatan Mesopotamia atau yang kita kenal sebagai tenggara Irak, bermukimlah orang Ubaid sekitar 5.000 SM. Mereka telah mengenal bercocok tanam dan sudah memiliki sumber pengairan. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Sumeria dan agama yang mereka anut adalah agama Politheisme (memuja dewa-dewi).


Gambar 1:2 = Perekonomian Bangsa Sumeria
     Perekonomian. Bangsa Sumeria adalah penduduk asli Mesopotamia, karena merekalah yang pertama kali mendiami kawasan Mesopotamia. Pada awalnya, mereka mengolah lahan pertanian yang subur sebagai mata pencaharian. Lama kelamaan bangsa Sumeria mulai membangun sistem pengairan untuk menanggulangi banjir dan menyalurkan air ke lahan-lahan pertanian, seperti sistem irigasi dan kanal.
     Kehidupan bangsa Sumeria semakin meningkat dengan melimpahnya hasil pertanian, yang menyebabkan populasi bangsa Sumeria meningkat pula. Hal ini mendorong bangsa Sumeria dengan berdirinya berbagai kota yang antara lain; Eridu, Ur, Uruk, Ladash dan Nippur. Munculnya kota-kota ini meneandai babak baru  dalam peradaban Sumeria. Rakyat bangsa Sumeria semakin luas. Tidak hanya dalam bidang pertanian, melainkan terdapat berbagai profesi dan status, seperti bidang perdagangan, bidang tukang dan pendeta.


Gambar 1:3 = Raja Ur-Nammu
     Sistem Pemerintahan. Pada awalnya, kota tersebut adalah kota-kota yang berdiri sendiri, sehingga disebut negara kota yang dipimpin oleh seorang lugal (pimpinan atau panglima). Kemudian terjadilah perang antara kota tersebut dan kota yang kalah menjadi bawahan kota yang menang, yang lambat laun memunculkan sistem pemerintahan kerajaan. Bangsa Sumeria mencapai masa kejayaannya saat dipimpin oleh raja Ur-Nammu.


Gambar 1:4 =  Dewa Enlil
Gambar 1:5 = Dewi Ninhursag
Gambar 1:7 =  Dewa Shamash
Gambar 1:6 = Dewa Enki
    Sistem Kepercayaan. Bangsa Sumeria adalah penganut politheisme yang artinya menyembah dewa-dewi. Bagi bangsa Sumeria para dewa-dewi dipuja dan disembah karena dalam hal itu, sangat penting diyakini dapat membuat tetap makmur. Jika bangsa Sumeria tidak melakukan hal itu, maka dewa-dewi marah dan memberikan hukuman berupa wujud bangji atau perang.
     Masing-masing kota memiliki dewa pelindung. Dewa itu akan memelihara keberlangsungan kota. Dewa-dewi lainnya dikaitkan dengan segi kehidupan sehari-hari. Seperti, dewa Enlil (dewa udara), dewi Ninhursag (istri dewa Enlil), dewa Enki (dewa air dan ilmu pengetahuan), Nanna atau yang disebut Sin (putra dewa Enlil sekaligus dewa bulan), Utu atau yang disebut Shamash (putra dewa Nanna sekaligus dewa matahari), dan Innana atau yang disebut Ishtar (dewi cinta sekaligus dewi perang).


Gambar 1:8 = Piktogram
    Sistem Penulisan. Salah satu jasa bangsa Sumeria bagi sejarah dunia adalah penemuan sistem penulisan yang disebut piktogram. Sejak 4.000 tahun SM, bangsa Sumeria telah mengembangkan sistem penulisan. Sistem penulisan ini muncul seiring dengan pertumbuhan kota-kota yang cepat. Pertumbuhan kota melahirkan kebutuhan akan catatan, seperti kronik peristiwa penting, jumlah panen, serta ternak yang harus diserahkan ke kuil pemujaan untuk persembahan.


Gambar 1:9 = Ziggurat
     Bangunan Kuil. Tata kota bangsa Sumeria tidak dapat dilepaskan dari bangunan kuil. Bangsa Sumeria beranggap kota bukanlah milik mereka, melainkan milik dewa-dewi. Oleh karena itu, mereka harus memiliki bangunan kuil di pusat kota.
     Bangsa Sumeria memiliki cara tersendiri dalam membangun kuil. Secara bertahap mereka memperbaharui kuil yang mereka buat. Saat memperbaharui, mereka membuat kuil baru diatas kuil lama. Begitu seterusnya sehingga kuil semakin tinggi dan berundak-undak yang disebut Ziggurat. Model bangunan kuil tersebut terus dilanjutkan oleh bangsa-bangsa lain yang menduduki kawasan Mesopotamia.

Gambar 1:10 = Raja Hammurabi
     Nasib Bangsa Sumeria. Sebelum awal milenium ke-2 SM, bangsa Amoria, yaitu orang-orang Semit yang nomaden dari gurun sebelah barat Sumeria, menyerang Sumeria dan berhasil merebut kota Isin dan Larsa. Sekitar 2004 SM, giliran bangsa Elam menyerang Sumeria dan menaklukan kota Ur dan menyandera rajanya, Ibbi-Sin.
     Setelah jatuhnya kota Ur, kota-kota saling berperang memperebutkan kekuasaan, dan Hammurabi dari Babilon berhasil menjadi penguasa tunggal seluruh Sumeria-Akkadia. Setelah berkuasanya Hammurabi, periode bangsa Sumeria pun berakhir dan dimulailah peradaban Babilonia.



Terimakasih  sudah membaca blog saya ^-^
Semoga bermanfaat bagi kita semua :D
Mohon maaf apabila adalah kesalahan kata maupun pengetikan

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumeria
www.artikelsiana.com/2014/09/sejarah-peradaban-bangsa-sumeria.html
informasiana.com › Sejarah Dunia
https://peradabankuno.wordpress.com/bangsa-kuno/bangsa-sumeria/
https://id.wikibooks.org/wiki/Sumeria/Sejarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar